Jual Daun Sambiloto I Bibit Sambiloto I Teh Sambiloto I Kapsul Sambiloto

Daun sambiloto. Indonesia merupakan salah satu Negara penghasil tanaman obat, salah satunya yaitu sambiloto. Sambiloto adalah salah satu jenis tanaman yang mengandung senyawa aktif dan sangat potensial untuk dikembangkan sebagai bahan baku obat (Muliawati, 2002). Manfaat daun sambiloto banyak dibuktikan berkhasiat mengobati beberapa penyakit. Terbukti dibeberapa sumber jurnal daun sambiloto maupun berita di google banyak yang mengulasnya.

Tanaman sambiloto atau yang terkenal dengan julukan “King of Bitters” karena rasa daun sambiloto yang sangat pahit. Sambiloto merupakan tanaman asli India dan Cina. Jenis daun sambiloto termasuk dalam tumbuhan family Acanthaceae yang telah dipercaya digunakan untuk pengobatan selama beberapa abad di Asia. Dalam buku resmi tanaman obat Indonesia, herba sambiloto digunakan sebagai diuretika dan antipiretika. Kegunaan daun sambiloto saat ini telah ditetapkan sebagai tanaman obat yang dikembangkan sebagai obat fitofarmaka (Yusron, 2005).

Manfaat kapsul sambiloto berkhasiat sebagai obat amandel, obat asam urat, obat batuk rejan, obat diabetes melitus, obat hipertensi, hepatitis, stroke, TBC, menguatkan daya tahan tubuh terhadap serangan flu babi dan flu burung (Nazaruddin, 2009).


Gambar Sambiloto

Berminat beli Bibit Sambiloto 
Silahkan klik di Prosedur Pemesanan

Taksonomi Sambiloto
Nama lain daun sambiloto di Indonesia yaitu ki oray, takilo atau ki peurat (Sunda); bidara, sadilata atau takila (Jawa) atau pepaitan (Melayu). Tanaman ini merupakan anggota famili Acanthaceae dengan nama spesies Andrographis paniculata Nees (Backer dan Van Den Brink, 1965). Chuan xin lian, yi jian xi, lan he lian (China), xuyen tam lien, cong cong (Vietnam). kirata, mahatitka (India/Pakistan). Creat, green chiretta, halviva, kariyat (Inggris).

Sambiloto tumbuh di wilayah Asia yaitu di India, Sri Lanka, Pakistan dan Indonesia. Di China dan Thailand sambiloto telah ditanam secara ekstensif. Sambiloto banyak hidup di daerah ketinggian 700 mdpl. Sambiloto juga sering dijumpai tumbuh liar atau ditanam sebagai tanaman obat (Backer dan Van Den Brink, 1965; Kartasapoetra, 1992).

Karakteristik tanaman sambiloto tegak dengan tinggi 0,5 hingga 1 meter. Batang muda berukuran kecil, berpersegi empat dan tidak berambut atau berbulu. Batang yang sudah tua berkayu dengan pangkal agak membulat. Batang bercabang secara monopodial dan berwarna hijau. Daun sambiloto berbentuk tunggal, berbentuk bulat telur hingga menyerupai lidah tombak dengan posisi bersilangan berhadapan. Bagian ujung dan pangkalnya runcing dengan helai daun bertepi rata dengan pertulangan daun menyirip. Warna daun sambiloto bagian atas berwarna hijau tua sedangkan bagian bawahnya berwarna hijau pucat. Jika bagian daun dimakan maka terasa sangat pahit (Backer dan Van Den Brink, 1965; Dharma, 1985; Syamsuhidayat dan Hutapea, 1991).

Bunga sambiloto berbentuk majemuk, kecil berwarna putih dengan garis-garis ungu. Mahkota terdiri atas 5 petala berbentuk tabung, zigomorf dengan ujung menyerupai bibir (de Padua et. al., 1999). Letaknya menyendiri di ketiak atau di ujung malai. Seluruh bunga membentuk bunga malai yang besar. Kelopaknya berbentuk lanset terbagi lima dan pangkalnya berlekatan. Tiap bunga memiliki 2 bulir benang sari. Kepala putik berwarna ungu kecoklatan. Buah berbentuk kotak atau silinder, tegak dengan bagian ujung runcing dan beralur di bagian tengah. Buah muda berwarna hijau setelah tua berwarna hitam. Bijinya berjumlah empat buah yang dapat terlempar ke luar jika buah masak (Backer dan Van Den Brink, 1965; Dharma, 1985; Syamsuhidayat dan Hutapea, 1991). Akar sambiloto berbentuk Tunggang, putih kecoklatan. (Syamsuhidayat & Hutapea, 1991)

Klasifikasi Sambiloto
Nama latin sambiloto yaitu (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees)

Divisi       : Spermatophyta
Sub Divisi   : Angiospermae
Classis      : Dicotyledoneae
Ordo         : Solanaceae
Familia      : Acanthaceae
Genus        : Andrographis
Spesies      : Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees
(Sivananthan and Elamaran, 2013)

Morfologi Tanaman Sambiloto
Sambiloto atau dikenal juga dengan sebutan Kalmegh, Kalafath, Kan-jang, Alui, Charita, Sambilata, Andrograpidis banyak ditemukan dan dibudidayakan di daerah tropis dan subtropis Asia, Asia Tenggara dan India (Benoy et al., 2012). Ciri ciri tanaman sambiloto memiliki tinggi 40 cm sampai 90 cm, percabangan banyak dengan letak yang berlawanan, cabang berbentuk segi empat dan tidak berambut. Ciri daun sambiloto berbentuk daun lanset, ujung daun dan pangkal daun tajam atau tegak tajam, tepi daun rata, panjang daun 3 cm sampai 12 cm dan lebar 1 cm sampai 3 cm, panjang tangkai daun 5 mm sampai 25 mm; daun bagian atas bentuknya seperti daun pelindung. Bunga sambiloto berbentuk tegak bercabang-cabang, gagang bunga 3 mm sampai 7 mm, panjang kelopak bunga 3 mm sampai 4 mm. Bunga bibir bentuk tabung, panjang 6 mm, bibir bunga bagian atas berwarna putih dengan warna kuning di bagian atasnya, bibir bunga bawah lebar, berwarna ungu. Buah sambiloto berbentuk buah jorong dengan ujung yang tajam, bila tua akan pecah menjadi 4 bagian (DepKes RI, 1979).

Budidaya Tanaman Sambiloto
Pohon sambiloto sebagai bahan obat tradisional makin diminati, sehingga permintaan terus meningkat. Namun hingga sekarang sebagian besar kebutuhan sambiloto masih mengandalkan pasokan alam, yaitu dari tumbuhan yang tumbuh liar (Pujiasmanto, 2008). Pengambilan bahan sambiloto yang terus menerus dari habitat alami tanpa mengadakan pembudidayaan dikuatirkan tanaman daun sambiloto di habitat aslinya sulit ditemukan lagi, atau lama kelamaan semakin akan menjadi tumbuhan langka.

Simplisia sambiloto dalam industri obat tradisional Indonesia, dimanfaatkan menjadi berbagai produk, seperti jamu sambiloto yang bermanfaat anti inflamasi, obat penurun tekanan darah, dan sebagainya. Hasil survei serapan tanaman obat untuk industri obat tradisional di Jawa dan Bali memperlihatkan bahwa sambiloto digunakan baik oleh Industri Obat Tradisional (IOT) maupun Industri Kecil Obat Tradisional (IKOT). Hasil panen jumlah serapan sambiloto segar per tahun untuk kedua jenis industri obat tersebut sekitar 471.567 kg dan 385.840 kg, masing-masing untuk IOT dan IKOT (Kemala et al., 2004).

Cara Menanam Sambiloto
Sambiloto merupakan herba tegak yang tumbuh secara alami di daerah dataran rendah hingga ketinggian 1600 dpl, dengan habitat tumbuh di tempat terbuka seperti ladang, pinggir jalan, tebing, saluran atau sungai, semak belukar, di bawah tegakan pohon jati atau bambu. Sambiloto tumbuh baik pada curah hujan 2.000 – 3.000 mm pertahun, Suhu udara 25 – 32 0C serta kelembaban yang dibutuhkan antara 70 – 90 %. Tumbuhan sambiloto dapat tumbuh pada semua jenis tanah, yang subur, mengandung banyak humus, tata udara dan pengairan yang baik. Samiloto tumbuh optimal pada pH tanah 6 – 7 (netral) (Pujiasmanto dkk., 2007).

Ekologi sambiloto tumbuh liar di tempat terbuka, seperti di kebun, tepi sungai, tanah kosong yang agak lembab, atau di pekarangan. Daerah tumbuh dan penyebarannya di dataran rendah sampai ketinggian 700 m di atas permukaan laut. Sambiloto sering kali tumbuh berkelompok. Tanaman ini tumbuh di daerah panas di wilayah Asia dengan iklim tropik dan sub tropik seperti di India, semenanjung Malaya, dan hampir seluruh pulau di Indonesia (Dalimartha, 1999). Selain itu, tanaman sambiloto juga banyak ditemukan di Filipina, Sri Lanka, Thailand, Cina, Pakistan (Syamsuhidayat & Hutapea, 1991).

Sambiloto sering ditemukan pula tumbuh di bawah ketinggian 100 m di atas permukaan laut (Muhlisah, 1998). Perbanyakan tanaman sambiloto dapat dilakukan dengan biji (generatif) atau stek batangnya (vegetatif) (Prapanza & Marianto, 2003).

Syarat tumbuh tanaman sambiloto yaitu pada ketinggian tempat 1-700 m di atas permukaan laut; rata-rata curah hujan tahunan 2.000-3.000 mm/tahun, bulan basah (di atas 100 mm/bulan), bulan kering (di bawah 60 mm/bulan); suhu udara 25-320C; kelembaban sedang; intensitas cahaya sedang; tekstur tanah berpasir; sistem drainase baik; kedalaman air tanah 200-300 cm dari permukaan tanah; kedalaman perakaran lebih dari 25 cm dari permukaan tanah; keasaman (pH) 5,5 - 6,5; kesuburan sedang hingga tinggi (Badan POM RI, 2010).

Secara alami bibit sambiloto mampu tumbuh mulai dari dataran pantai sampai dataran tinggi dengan kondisi jenis tanah dan iklim beragam. Yusron & Januwati (2004) mengemukakan bahwa sambiloto ditemukan pada tanah pasir pantai sampai pada ketinggian 900 m dpl pada tanah andosol yang subur dan tipe iklim B. Beberapa jenis tanah yang cocok untuk pertumbuhan sambiloto yaitu tanah yang subur dan tidak terlalu kering seperti latosol, andosol dan regosol (Syukur & Hernani, 2002). Untuk mendapatkan hasil yang optimum dengan mutu yang memenuhi standar Materia Medika Indonesia, sambiloto membutuhkan kondisi agroekologi yang sesuai dan optimal. Faktor agroekologi sangat menentukan pertumbuhan, hasil dan mutu simplisia sambiloto (Yusron & Januwati, 2004).

Waktu panen sambiloto yang tepat untuk simplisia sambiloto adalah saat tanaman berumur 3-4 bulan setelah ditanam, yaitu saat 50% tanaman mulai berbunga. Pemanenan dilakukan dengan cara memangkas bagian tanaman 15-20 cm di atas permukaan tanah (Bermawi, 2010). Sambiloto merupakan salah satu tanaman obat yang daunnya dipanen pada waktu muda bersama dengan pucuknya.

Penting untuk diperhatiakan dalam pengolahan hasil adalah waktu dan cara pengangkutan hasil. Menurut Sembiring (2007) pengangkutan harus dilakukan dalam keadaan tertutup (tidak terkena matahari langsung) dan kering. Adanya penyinaran matahari langsung akan menyebabkan terjadinya fermentasi sehingga hasil panen membusuk. Banyaknya air pada saat pengangkutan juga menyebabkan pembusukan.

Proses pembuatan serbuk sambiloto sebelum dilakukan penggilingan dan pengolahan, sambiloto harus di-keringkan dengan baik. Tujuan pengeringan adalah untuk memperoleh mutu simplisia yang baik dan bahan dapat disimpan lebih lama (Handerson dan Pery, 1976). Teknik pengeringan yang salah akan menyebabkan penu-runan mutu dan simplisia tidak bisa disimpan lama. Oleh karena itu kualitas sambiloto terbaik yang perlu diperhatikan dalam proses pengeringan adalah suhu dan kadar air bahan. Suhu yang terlalu tinggi dapat merusak mutu produk yang dihasilkan.

Sambiloto kering dapat dilakukan melalui penjemuran dan pengeringan dengan menggunakan sinar matahari, oven, fresh dryer, atau kombinasi dari teknik tersebut. Rusli et al. (2004) mengemukakan bahwa untuk memperoleh mutu simplisia yang baik, pengeringan sambiloto dilakukan dengan kombinasi antara sinar matahari dengan pemanas blower. Dengan cara demikian diperoleh simplisia sambiloto dengan kadar abu rendah dan kadar sari cukup tinggi. Dari segi fisik, beberapa aspek mutu yang sering menjadi acuan antara lain adalah warna, tekstur, dan flavor. Warna daun sambiloto yang berupa simplisia yang berkualitas ditandai dengan warna yang tidak berbeda jauh dengan warna aslinya.

Kandungan Tanaman Sambiloto
Khasiat sambiloto sudah dikenal sebagai obat herbal karena kandungan senyawa kimia yang terkandung di dalamnya. Manfaat tanaman sambiloto mengandung senyawa golongan fenol, flavonoid, terpenoid, alkaloid, kalium, natrium dan asam kersik (Nuratmi dkk., 1996; Widiastuti, 2002). Senyawa kimia yang telah berhasil diisolasi adalah andrografolid, andrografisid, andrograpanin, andropanosid serta andrografidin A, B, C, D, E, dan F (Hanani dkk., 1994; Nuratmi dkk., 1994). Menurut Khan (2001) senyawa kimia yang diduga berperan dalam fungsi perlindungan hati adalah andrografolid.

Secara kimia sambiloto mengandung diterpen, flavonoid, stigmasterol, alkane, keton, aldehid dan mineral (kalsium, natrium, kalium) (Rosidah et al., 2012). Beberapa jenis diterpen telah teridentifikasi dalam sambiloto diantaranya yaitu andrografolid, deoksiandrografolid, neoandrografolid, 14-deoksi-11,12-didehidroandrografolid, isoandrografolid, dan 3,19-dihydroxy-15- methoxy-entlabda-8(17),11,13-trien-16,15-olide (Song et al., 2013). Komponen utamanya adalah andrografolid yang merupakan senyawa diterpen lakton (Rosidah et al., 2012).

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menetapkan sambiloto sebagai salah satu tanaman obat unggulan. Kasiat sambiloto begitu banyak disebabkan sambiloto memiliki kandungan yang lengkap (Prapanza & Marianto, 2003; Suryawati, 2007). Kandungan sambiloto antara lain: andrografolid, neoandrografolid, homoandrografolid, 14-deoksi-11,12-didehidroandrografolid, 14-deoksi-11-oksoandrografolid, 14-deoksiandrografolid, andrografin, panikulida A, B dan C, panikulin, 5-hidroksi-2’,7,8-trimetoksiflavon, 2’,5-dihidroksi-7,8- dimetoksiflavon, 4’,7-dimetilterapigenin, dan mono-O-metilwigtin (Sudarsono dkk., 1996). Andrografolid merupakan senyawa identitas dan senyawa kimia utama tanaman sambiloto.

Ekstrak daun sambiroto diketahui memberikan aktivitas antidiare terhadap bakteri yang menyebabkan diare pada manusia (Jarukamjorn dan Nemoto, 2008). Kandungan daun sambiloto adalah diterpenoide lactones (andrographolide), paniculides, farnesols dan flavonoid. Dari berbagai penelitian, kandungan yang dipercaya dapat melawan penyakit adalah andrographolide. Disamping itu, manfaat daun sambiroto mengandung saponin, alkaloid dan tanin. Kandungan kimia lain yang terdapat pada daun adalah lactone, paniculin, dan kalmegin (Dalimunthe, 2009). Secara farmakologi disebutkan daun samiloto mempunyai sifat sebagai analgesik, antiinflamasi, antibakteri, antimalaria, antiviral, imunostimulator, hepatoprotektif, kardiovaskular, dan antikanker (Jarukamjorn dan Nemoto, 2008; Mahruzar, 2009).

Berminat Beli Daun Sambiloto? 
Silahkan klik di Prosedur Pemesanan
Gambar Daun Sambiloto

Manfaat Sambiloto
Manfaat sambiroto yang dalam bahasa latin disebut Andrographis paniculata Ness telah lama digunakan secara tradisional untuk mengobati penyakit pada hepar (Heyne, 1975; Dalimartha, 1999; Date et al., 1999).

Kapsul serbuk sambiloto mempunyai berbagai macam manfaat bagi kesehatan manusia. Berbagai aktivitas farmakologi dari sambiloto adalah antiiflamasi, antibakteri, antipiretik, antioksidan, antiparasitik, hepatoprotektor, dan antidiabetes (Kumar et al., 2012). Kegunaan Sambiloto secara empiris juga digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah (Dalimartha, 2007).

Khasiat sambiloto untuk kulit. Sambiloto secara tradisional juga digunakan sebagai obat penyakit gula, demam, tipes, gatal kulit, obat gigitan ular, antireumatik, sakit kuning dan obat peluntur kehamilan (Heyne, 1975; Kartasapoetro, 1992). Khasiat daun sambiloto lainnya adalah sebagai obat penyakit disentri, diare, radang ginjal akut, peradangan sekitar telinga, hidung dan tenggorokan (THT), radang paru-paru dan saluran nafas, influenza, lepra, darah tinggi, raja singa, diuretik, dan kanker (Pringgohusodo, 1986; Dalimartha, 1996). Testimoni daun sambiloto dapat dilihat dari hasil penelitian secara eksperimental telah membuktikan sambiloto memiliki khasiat antidiabetik (Yulinah dan Fitri, 2001), hepatoprotektor (Rana dan Avadhoot, 1991; Trivedi dan Rawal, 2000), dan antikoagulan (Ruslianti dkk., 2001).

Andrographis paniculata adalah tumbuhan asli Indonesia yang banyak digunakan secara tradisional. Kasiat daun sambiloto berkhasiat sebagai obat penurun panas, peluruh air seni, influenza, disentri basiler, radang amandel, radang paru-paru, radang ginjal, obat gatal, luka karena infeksi, abses dan kudis (Sudarsono et al., 2006).

Sambiloto dan manfaatnya telah lama dikenal dan penggunaannya telah terbukti efektif dan berkhasiat baik untuk pencegahan maupun pengobatan. Secara tradisional daun sambiloto digunakan masyarakat untuk meluruhkan air seni, menurunkan panas, obat penyakit kencing manis, disentri basiler, influenza, radang amandel, radang paru-paru, radang saluran pernafasan, radang ginjal, obat gatal, gigitan ular berbisa, bisul, luka bakar, luka karena infeksi, abses, dan kudis (Sudarsono dkk., 1996).

Sambiloto merupakan salah satu tanaman obat yang dikembangkan oleh Badan POM sebagai bahan industri obat fitofarmaka. Hal ini didasarkan pada kandungan kimia yang cukup potensial dan berbagai khasiat tanaman ini untuk pengobatan telah diteliti dengan baik di dalam maupun di manca negara, antara lain untuk meningkatkan ketahanan tubuh terhadap infeksi kuman, anti diare, demam, anti fertilitas, gangguan lever, dan anti bakteri (Yusron & Januwati, 2004).

Khasiat sambiloto juga dapat menyembuhkan penyakit gatal-gatal, keputihan, antipiretik, dan diuretik (Heyne, 1987) serta mengobati beberapa penyakit degeneratif seperti diabetes, tekanan darah tinggi dan reumatik (Harti dkk, 1991).

Manfaat daun sambiloto bagi tubuh yaitu untuk menurunkan demam tinggi dan malaria. Selain itu, daun tumbuhan sambiloto berkhasiat untuk mengatasi:

1.     Hepatitis, infeksi saluran empedu
2.     Disentri basiler, tifoid, diare, influenza, radang amandel (tonsilitis),
3.     Abses paru, radang paru (pneumonia), radang saluran napas
4.     (Bronkitis), radang ginjal akut (pielonefritis akut), radang telinga
5.     Kencing nanah (gonore), kencing manis (diabetes melitus)
6.     Tumor trofoblas (trofoblas ganas), serta tumor paru
7.     Kanker: penyakit trofoblas seperti kehamilan anggur (mola hidatidosa)
8.     Batuk rejan (pertusis), sesak napas (asma)
9.     Darah tinggi (hipertensi) (Yuniarti, 2008).

Herba sambiloto pada umumnya dikonsumsi dengan cara ambil herbal dambiloto yang kering sebanyak 10 - 20 g direbus atau herba kering digiling halus menjadi bubuk lalu diseduh, minum atau 3 - 4 kali sehari, 4 - 6 tablet. Untuk pengobatan kanker, digunakan cairan infus, injeksi, atau tablet. Untuk pemakaian luar, herba segar direbus lalu airnya digunakan untuk cuci atau digiling halus dan dibubuhkan ke tempat yang sakit, seperti digigit ular berbisa, gatal-gatal, atau bisul.

Pemanfaatan lain
Selain untuk mengobati darah tinggi, manfaat sambiloto bagi kesehatan yaitu untuk mengobati : Disentri, Disentri basiler, Hepatitis, Infeksi saluran empedu, Demam, Tifoid, Diare, Radang amandel (tonsilitis), Abses paru, Malaria, Radang paru (pneumonia), Radang saluran napas (bronkhitis), Radang ginjal akut (pielonefritis), Radang telinga tengah (OMA), Radang usus buntu, Sakit gigi, Batuk rejan, Kencing nanah (gonore), Kencing manis (diabetes melitus), TB paru, Skrofuloderma, Batuk rejan (pertusis), Sesak napas (asma), Leptospirosis, Influenza, Kusta (morbus hansen=lepra), Keracunan jamur, singkong, tempe bongkrek, makanan laut, Kanker, Penyakit trofoblas, Kehamilan anggur (mola hidatidosa), Trofoblas ganas (tumor trofoblas), Tumor paru.


Cara Konsumsi Sambiloto
Sumber : UPT-Balai Informasi Teknologi LIPI Pangan dan Kesehatan Tahun 2009 Hlm. 35.

Resep daun sambiloto dan cara konsumsinya yaitu:

1.     Sambiloto untuk obat darah tinggi
Cara Pemakaian ramuan daun sambiloto :
Ambil Daun sambiloto segar sebanyak 5 - 7 lembar diseduh dengan 1/2 cangkir air panas. Rebusan daun sambiloto di tambahkan madu secukupnya sambil diaduk. Setelah dingin minum sekaligus. Lakukan sehari 3 kali.

2.     Mengobati Influenza
Daun sambiloto dapat digunakan untuk mengobati penyakit demam, sakit kepala, atau influenza. Seduh daun sambiloto yang telah dikeringkan dalam bentuk bubuk. Tunggu hingga dingin, kemudian minum. Lakukan hal ini sebanyak 3 kali dalam sehari.

3.     Mengobati Batuk rejan serta hipertensi.
Sediakan 7 lembar daun sambiloto, kemudian seduh ke dalam ½ cangkir air panas. Anda bisa menambahkan madu ketika hendak meminumnya. Minum obat alami ini untuk Menurunkan Hipertensi Secara Alami.

4.     Mengobati Radang Paru-paru.
Sambiloto juga dapat mengobati radang pru, tonsilitis, serta radang mulut. Caranya cukup dengan menyeduh 4 gram daun sambiloto yang sudah dikeringkan. Minum airnya setelah dingin. Jika teman anda terkena Penyakit Paru-paru basah, palajari Cara Mengobati Paru-Paru Basah Secara Alami.

5.     Mengobati Kencing Nanah.
Ambil seluruh bagian tanaman sambiloto sebanyak 3 tangkai. Setelah dicuci, anda bisa merebusnya ke dalam 4 gelas air. Biarkan hingga air tersisa 2,25 gelas. Untuk meminumnya dapat dicampur madu. Minum racikan herbal ini sebanyak 3 kali dalam 1 hari.

6.     Mengobati Diabetes.
Sambiloto untuk diabetes. Sediakan ½ genggam daun Sambiloto, kemudian cuci hingga bersih. Selanjutnya rebus ke dalam 3 gelas air. Biarkan hingga tersisa 2,5 gelas saja. Minum di pagi, siang dan malam hari. Begitulah cara memanfaatkan daun sambiloto untuk diabetes.

7.     Mengobati Tifus.
Rebus 15 daun sambiloto ke dalam 2 gelas air. Biarkan mendidih hingga tersisa segelas air saja. Minum secara teratur untuk menyembuhkan tifus.

8.     Mengobati Radang Tenggorokan.
Sediakan 15 daun sambilot dan 5 lembar daun sirih merah. Rebus ke dalam 3 gelas air. Setelah tersisa 1 gelas air saja, matikan api. Anda dapat meminumnya setelah dingin.

9.     Melawan Racun dari sengatan binatang.
Jika teman anda digigit ular atau disengat kalajengking, jangan panik. Suruh teman anda untuk mengunyah daun sambiloto. Telan airnya dan tempelkan daunnya ke bekas sengatan kalajengking.

10.            Mengobati Malaria.
Untuk menyembuhkan malaria, rebus segenggam daun sambiloto ke dalam 4 cangkir air. Biarkan hingga air tinggal 2 cangkir saja. Minum sebanyak 3 kali sehari.

11.            Mengobati Diare.
Prestasi lain dari daun sambiloto adalah mengobati diare, disentri dan radang saluran pernafasan. Untuk mengobati penyakit yang disebutkan, rebus 15 gram daun sambiloto ke dalam 3 gelas air. Setelah tersisa segelas saja, saring dan biarkan dingin. Minum sebanyak 2 kali saja dalam sehari.

12.            Melindungi Sel Hati dari efek parasetamol.
Senyawa laktone yang disebut sebagai andrographolide terdapat pada daun sambiloto. Ini sangat efektif untuk melawan efek negatif obat kimia. Untuk menggunakannya, jemur 20 gram daun sambiloto lalu digiling. Seduh daun kering tersebut. Minum sebanyak 3 kali sehari.

13.            Mengobati Wasir.
Daun sambiloto juga bermanfaat untuk mengobati wasir. Caranya tidak sulit. Terlebih dulu buatlah bubuk dari akar terong. Siapkan 15 gram akar terong, kemudian jemur dan giling hingga menjadi bubuk. Campurkan dengan jus Lidah Buaya dan bubuk dari daun sambiloto. Aduk hingga merata, kemudian oleskan ke bagian yang terkena wasir. Artikel tentang Mengobati wasir secara lengkap dapat anda baca pada Cara Alami Mengobati Wasir Menggunakan Ramuan Tradisional

14.            Mengobati Faringitis
Sediakan 9 gram daun sambiloto untuk dicuci dengan air siap minum. Kunyah dan telan airnya untuk mengobati penyakit tersebut. Rasakan pahitnya! Bayangkan ini tidak seberapa dibanding derita akibat penyakit Faringitis.

15.            Daun sambiloto untuk jerawat
Cara konsumsi manfaat sambiloto untuk jerawat yaitu dengan cara ambillah beberapa pucuk daun sambiloto, gerus hingga hancur dan mengeluarkan cairan, oleskan cairannya langsung ke jerawat yang tumbuh pada wajah kita. Gunakan sebelum tidur, namun jangan lupa untuk membersihkan wajah kita setelahnya. Itulah manfaat daun sambiloto untuk wajah.

Efek Samping Konsumsi Sambiloto
Tanaman sambiloto aman untuk dikonsumsi dalam dosis dan jangka waktu tertentu. Akan tetapi kita harus tetap memperhatikan cara hidup sehat agar terhindar dari efek samping sambiloto. Efek samping daun sambiloto biasanya seperti kehilangan nafsu makan, mual, muntah, sakit kepala, pilek, dan kelelahan. Jika digunakan dalam dosis tinggi pada jangka panjang, sambiloto dapat menyebabkan pembengkakkan kelenjar getah bening, alergi, dan peningkatan produksi enzim di hati.

Ada baiknya untuk memperhatikan kondisi tubuh anda terlebih dahulu sebelum mengkonsumsi sambiloto. Berikut ini beberapa kondisi khusus yang perlu diperhatikan:

1.     Tanaman sambiloto tidak disarankan untuk ibu hamil dan menyusui, serta bagi anda yang memiliki masalah kesuburan.
2.     Penderita penyakit imun juga tidak disarankan untuk mengkonsumsi sambiloto karena dapat meningkatkan gejala auto-imun.
3.     Penderita tekanan darah rendah juga tidak disarankan untuk mengkonsumsi sambiloto, dikarenakan salah satu manfaat sambiloto ialah menurunkan tekanan darah.
4.     Untuk balita, sambiloto aman untuk diminum pada jangka pendek atau kurang dari satu bulan.

Manfaat Daun Sambiloto


Sumber: Youtube

Berminat Beli Kapsul Sambiloto I Bibit Sambiloto I Daun Sambiloto I Teh Sambiloto, Berikut Daftar Harga Kami:  

1. Kapsul Sambiloto
Gambar Kapsul Sambiloto
Harga : Rp. 85.000 Per Botol
Isi : 60 Kapsul 
POM TR 103 309 711

2. Bibit Sambiloto


Gambar Bibit Sambiloto
Harga : Rp. 35.000
Minimal Order 3 Bibit

3. Daun Sambiloto Kering


Gambar Daun Kering Sambiloto
Harga : Rp. 24.000 Per Pack
Berat : 50 Gram
Minimal Order 3 Pack

4. Teh Daun Sambiloto

Gambar Teh Sambiloto
Komposisi :

(Sambiloto + Kumis Kucing + Teh Hijau + Brotowali)
Harga : Rp. 37.500
Order minimal 3 pack
Depkes: P-IRT 890327508432


Format pemesanan:

Ketik SMS dengan format daunsambiloto.com # Nama Lengkap# Alamat Lengkap# Nomer HP Aktif# Jumlah yang dipesan# Keterangan lain jika ada. Kirim Ke 085 727 812 151.

Contoh:
daunsambiloto.com# Niti Suparlan# Jl. Menangeng Rt. 01 Rw. 06 Kelurahan Kudu Kecamatan Genuk Kota Semarang 50116# 085 727 812 151# 3 Kapsul Sambiloto# Minta nomer rekening BCA ya. Kirim Ke 085 727 812 151.

Penting di Baca :
1. Untuk efektifitas dan efisiensi waktu silahkan lakukan format pemesanan sesuai prosedur pemesanan yang kami anjurkan.
2. Jadilah pembeli yang cerdas, Jika belum tahu apa itu sambiloto, silahkan dibaca artikel ini secara tuntas.
3. Harga belum termasuk ongkos kirim
4. Harga daun sambiloto sudah kami cantumkan dengan jelas, untuk ongkos kirim menyesuaikan jumlah yang dipesan dan lokasi pengiriman.
5. Harga sambiloto Net dan tidak ada penawaran. 
6. Jika anda sudah mengirim sms dengan format sesuai yang kita anjurkan, selanjutnya kami akan menginformasikan rincian biaya dan nomer rekening kami.
7. Pengiriman kami lakukan setiap hari kecuali hari minggu dan hari libur. Transfer sebelum jam 11 siang, kami kirimkan hari itu juga, namun jika transfer diatas jam 11 siang, kami kirimkan hari berikutnya.
8. Setelah pesanan kami kirimkan, selanjutnya kami akan kirimkan informasi nomer resinya.
9. Jika dalam rentang waktu 7-10 sejak pengiriman barang dan barang belum sampai ke tangan Anda, Segeralah hubungi kami. Dan kami akan memberikan garansi jika barang tidak sampai.

Jika ada yang ingin disampaikan, silahkan hubungi kami di :
WA  : 085 727 812 151


Hormat kami,



Muhammad Solihin M. Pd   

Maaf, kami belum melayani pengiriman ke luar Negeri.
Area wilayah pengiriman kami yaitu:

Wilayah Pengiriman daun sambiloto I kapsul sambiloto di Aceh : Banda Aceh, Aceh Barat, Aceh Barat Daya, Pidie Jaya, Simeulue, Langsa, Lhokseumawe, Sabang, Subulussalam, Bener Meriah, Aceh Besar, Aceh Jaya, Aceh Selatan, Aceh Singkil, Aceh Tamiang, Aceh Tengah, Aceh Tenggara, Aceh Timur, Aceh Utara, Bireuen, Gayo Lues, Nagan Raya, Pidie.
Wilayah Pengiriman daun sambiloto I kapsul sambiloto herbal di Sumatera Utara : Pakpak Bharat, Samosir, Serdang Bedagai, Simalungun, Deli Serdang, Humbang Hasundutan, Karo, Labuhanbatu, Labuhanbatu Selatan, Labuhanbatu Utara, Langkat, Mandailing Natal, Nias, Nias Barat, Nias Selatan, Nias Utara, Padang Lawas, Padang Lawas Utara, Toba Samosir, Binjai, Gunungsitoli, Medan, Padangsidempuan, Pematangsiantar, Sibolga, Tanjungbalai, Tebing Tinggi, Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Asahan, Batubara, Dairi.
Wilayah Pengiriman daun sambiloto kering I kapsul sambiloto di Bengkulu : Mukomuko, Bengkulu Selatan, Bengkulu Tengah, Bengkulu Utara, Kaur, Kepahiang, Lebong, Rejang Lebong, Bengkulu, Seluma.
Wilayah Pengiriman daun sambiloto I kapsul sambiloto di Jambi : Muaro Jambi, Merangin, Sarolangun, Tanjung Jabung Barat, Tanjung Jabung Timur, Jambi, Sungai Penuh, Tebo, Batanghari, Bungo, Kerinci.
Wilayah Pengiriman daun sambiloto I kapsul sambiloto untuk gatal di Riau : Rokan Hulu, Siak, Kepulauan Meranti, Bengkalis, Indragiri Hilir, Indragiri Hulu, Kampar, Kuantan Singingi, Pelalawan, Rokan Hilir, Dumai, Pekanbaru.
Wilayah Pengiriman daun sambiloto I kapsul sambiloto di Sumatera Selatan : Ogan Komering Ilir, Ogan Komering Ulu, Ogan Komering Ulu Selatan, Banyuasin, Empat Lawang, Lahat, Muara Enim, Musi Banyuasin, Musi Rawas, Ogan Ilir, Ogan Komering Ulu Timur, Lubuklinggau, Pagar Alam, Palembang, Prabumulih.
Wilayah Pengiriman daun sambiloto I kapsul sambiloto diabetes di Lampung : Way Kanan, Bandar Lampung, Lampung Barat, Lampung Selatan, Lampung Tengah, Lampung Timur, Lampung Utara, Mesuji, Pesawaran, Pringsewu, Tulang Bawang, Tulang Bawang Barat, Metro, Tanggamus.
Wilayah Pengiriman daun sambiloto I kapsul sambiloto di Sumatera Barat : Kepulauan Mentawai, Agam, Dharmasraya, Lima Puluh Kota, Padang Pariaman, Pasaman, Pasaman Barat, Pesisir Selatan, Sijunjung, Solok, Solok Selatan, Pariaman, Payakumbuh, Sawahlunto, Solok, Tanah Datar, Bukittinggi, Padang, Padangpanjang.
Wilayah Pengiriman daun sambiloto I kapsul sambiloto di Kepulauan Bangka Belitung : Belitung, Belitung Timur, Pangkal Pinang, Bangka, Bangka Barat, Bangka Selatan, Bangka Tengah.
Wilayah Pengiriman daun sambiloto I kapsul sambiloto di Kepulauan Riau : Batam, Tanjung Pinang,Bintan, Karimun, Kepulauan Anambas, Lingga, Natuna.
Wilayah Pengiriman daun sambiloto I kapsul sambiloto di Banten : Serang, Lebak, Pandeglang, Tangerang, Tangerang, Serang, Cilegon, Tangerang Selatan.
Wilayah Pengiriman daun sambiloto I kapsul sambiloto di Jawa Barat : Bekasi, Bogor, Ciamis, Cianjur, Cirebon, Garut, Indramayu, Karawang, Bandung, Cirebon, Depok, Sukabumi, Tasikmalaya, Banjar, Bekasi, Kuningan, Majalengka, Purwakarta, Subang, Sukabumi, Sumedang, Bogor, Cimahi.
Wilayah Pengiriman daun sambiloto I kapsul sambiloto di DKI Jakarta : Jakarta Utara, Kepulauan Seribu, Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur.
Wilayah Pengiriman daun sambiloto I kapsul sambiloto di Jawa Tengah : Pekalongan, Pemalang, Purbalingga, Purworejo, Rembang, Semarang, Sragen, Sukoharjo, Tegal, Temanggung, Banjarnegara, Banyumas, Batang, Blora, Boyolali, Brebes, Cilacap, Demak, Grobogan, Jepara, Karanganyar, Kebumen, Kendal, Klaten, Kudus, Magelang, Pekalongan, Salatiga, Semarang, Surakarta, Tegal, Bantul, Gunung Kidul, Kulon Progo, Sleman, Yogyakarta, Magelang, Pati, Wonogiri, Wonosobo.
Wilayah Pengiriman daun sambiloto I kapsul sambiloto di Jawa Timur : Bondowoso, Gresik, Jember, Bangkalan, Banyuwangi, Blitar, Sidoarjo, Situbondo, Sumenep, Trenggalek, Tuban, Tulungagung, Batu, Blitar, Bojonegoro, Jombang, Kediri, Lamongan, Lumajang, Madiun, Magetan, Malang, Mojokerto, Nganjuk, Pasuruan, Ponorogo, Probolinggo, Sampang, Kediri, Madiun, Malang, Mojokerto, Pasuruan, Probolinggo, Surabaya, Ngawi, Pacitan, Pamekasan.
Wilayah Pengiriman daun sambiloto I kapsul sambiloto di Bali : Tabanan, Denpasar, Badung, Bangli, Buleleng, Gianyar, Jembrana, Karangasem, Klungkung.
Wilayah Pengiriman daun sambiloto I kapsul sambiloto di Nusa Tenggara Barat (NTB) : Sumbawa, Sumbawa Barat, Bima, Mataram, Bima, Dompu, Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, Lombok Utara.
Wilayah Pengiriman daun sambiloto I kapsul sambiloto alami di Nusa Tenggara Timur (NTT) : Lembata, Manggarai, Manggarai Barat, Manggarai Timur, Ngada, Nagekeo, Alor, Belu, Ende, Flores Timur, Kupang, Rote Ndao, Sabu Raijua, Sikka, Sumba Barat, Sumba Barat Daya, Sumba Tengah, Sumba Timur, Timor Tengah Selatan, Kupang, Timor Tengah Utara. Sambiloto beli dimana.
Wilayah Pengiriman daun sambiloto I kapsul sambiloto untuk jerawat di Kalimantan Barat : Kayong Utara, Ketapang, Bengkayang, Kapuas Hulu, Kubu Raya, Landak, Melawi, Pontianak, Sambas, Sanggau, Sekadau, Sintang, Singkawang Pontianak.
Wilayah Pengiriman daun sambiloto I pil sambiloto di Kalimantan Selatan :  Banjar, Barito Kuala, Balangan, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara, Kotabaru, Tabalong, Tanah Bumbu, Tanah Laut, Tapin, Banjarmasin, Banjarbaru.
Wilayah Pengiriman daun sambiloto I kapsul sambiloto di Kalimantan Tengah : Murung Raya, Pulang Pisau, Sukamara, Barito Selatan, Barito Timur, Barito Utara, Gunung Mas, Kapuas, Katingan, Kotawaringin Barat, Kotawaringin Timur, Lamandau, Palangka Raya, Seruyan.
Wilayah Pengiriman jual sambiloto kering I kapsul daun sambiloto di Kalimantan Timur : Kutai Timur, Malinau, Berau, Bulungan, Kutai Barat, Kutai Kartanegara, Nunukan, Paser, Tana Tidung, Balikpapan, Bontang, Samarinda, Tarakan, Penajam Paser Utara.
Wilayah Pengiriman daun sambiloto I kapsul sambiloto di Gorontalo :  Gorontalo, Gorontalo Utara, Boalemo, Bone Bolango, Pohuwato.
Wilayah Pengiriman daun sambiloto I kapsul sambiloto di Sulawesi Selatan : Makassar, Bantaeng, Barru, Bone, Bulukumba, Enrekang, Gowa, Jeneponto, Kepulauan Selayar, Luwu, Luwu Timur, Luwu Utara, Maros, Pangkajene dan Kepulauan, Pinrang, Sinjai, Soppeng, Takalar, Tana Toraja, Toraja Utara, Wajo, Palopo, Parepare, Sidenreng Rappang.
Wilayah Pengiriman daun sambiloto I kapsul sambiloto di Sulawesi Tenggara : Wakatobi, Bau-Bau, Kendari, Bombana, Buton, Buton Utara, Kolaka, Kolaka Utara, Konawe, Konawe Selatan, Konawe Utara, Muna.
Wilayah Pengiriman daun sambiloto I kapsul ekstrak sambiloto di Sulawesi Utara :  Minahasa, Minahasa Selatan, Minahasa Tenggara, Minahasa Utara, Bolaang Mongondow, Bolaang Mongondow Selatan, Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Kepulauan Talaud, Manado, Tomohon, Bitung, Bolaang Mongondow Timur, Bolaang Mongondow Utara, Kepulauan Sangihe, Kotamobagu.
Wilayah Pengiriman daun sambiloto I kapsul sambiloto di Sulawesi Tengah : Donggala, Banggai, Banggai Kepulauan, Buol, Morowali, Tojo Una-Una, Toli-Toli, Sigi, Palu, Parigi Moutong, Poso.
Wilayah Pengiriman daun sambiloto I kapsul sambiloto di Sulawesi Barat : Polewali Mandar, Majene, Mamasa, Mamuju, Mamuju Utara.
Wilayah Pengiriman daun sambiloto I kapsul sambiloto di Maluku : Kepulauan Aru, Buru, Buru Selatan, Maluku Barat Daya, Maluku Tengah, Maluku Tenggara, Maluku Tenggara Barat, Seram Bagian Barat, Seram Bagian Timur, Tual, Ambon.
Wilayah Pengiriman daun sambiloto I kapsul sambiloto di Maluku Utara : Kepulauan Sula, Halmahera Barat, Halmahera Tengah, Halmahera Utara, Halmahera Selatan, Halmahera Timur, Pulau Morotai, Ternate, Tidore.
Wilayah Pengiriman daun sambiloto I kapsul sambiloto di Papua : Tolikara, Asmat, Biak Numfor, Boven Digoel, Deiyai, Dogiyai, Intan Jaya, Jayapura, Jayawijaya, Keerom, Kepulauan Yapen, Nduga, Paniai, Pegunungan Bintang, Puncak, Puncak Jaya, Sarmi, Supiori, Waropen, Lanny Jaya, Mamberamo Raya, Mamberamo Tengah, Mappi, Mimika, Nabire, Yahukimo, Yalimo, Jayapura, Merauke.

Wilayah Pengiriman daun sambiloto I kapsul sambiloto di Papua Barat : Manokwari, Fakfak, Kaimana, Maybrat, Raja Ampat, Sorong, Sorong Selatan, Tambrauw, Teluk Wondama, Sorong, Teluk Bintuni.